Minggu, 24 April 2011

Madu Efektif Melawan Bakteri Super

Penelitian terbaru menunjukkan, sejenis madu yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka ternyata berpotensi besar menjadi obat ampuh untuk mengatasi bakteri super yang resisten terhadap antibiotik.
Seperti dilansir Daily Mail, madu jenis manuka dilaporkan efektif membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk antara lain kuman super Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern. Masalahnya, rahasia dari kekuatan madu manuka dalam mengatasi luka masih menjadi misteri.
Tim yang dipimpin Profesor Rose Cooper dari University of Wales Institute Cardiff (UWIC), dalam risetnya, menemukan bahwa madu manuka ternyata mampu mencegah perkembangan bakteri dengan cara yang tidak biasa. Madu ini dapat menghalangi proses ikatan bakteri

Selasa, 12 April 2011

Wortel Tak Memperbaiki Penglihatan

shutterstock
Wortel dan kesehatan mata selama ini bagaikan kembar identik. Sayuran berwarna oranye ini memang mengandung nutrien yang bisa menjaga kesehatan mata, tetapi tidak bisa mengoreksi gangguan penglihatan.
Wortel kaya akan vitamin A, di mana vitamin ini sangat penting untuk kesehatan mata. Namun tidak ada yang luar biasa dari sayuran ini karena bayam, kentang, atau labu juga tak kalah kandungan vitamin A-nya.
Para ahli dari American Academy of Opthalmology menegaskan bahwa mengonsumsi

Senin, 11 April 2011

Kacang Walnut, Sumber Antioksidan Sehat

shutterstock
Beberapa tahun terakhir ini antioksidan sedang naik daun. Manfaatnya yang mampu menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan radikal bebas membuat suplemen yang mengandung antioksidan selalu laris.
Namun Anda tak memerlukan suplemen jika tahu bahan makanan yang kaya antioksidan. Salah satunya adalah kacang walnut. Dalam satu gram walnut terdapat 70 unit polifenol, jenis antioksidan, yang jauh lebih tinggi dibanding kacang lain. Polifenol juga diketahui 15 kali lebih ampuh dibanding antioksidan yang ditemukan dalam vitamin E.
Bahkan Joe Vinson, profesor kimia dalam presentasinya di American Chemical Society mengatakan 28 gram kacang walnut mengandung antioksidan lebih banyak dari jumlah rata-rata yang bisa orang asup dari sayuran dan buah.
"Bukan berarti kita tidak perlu makan sayur, tapi dengan menambahkan sedikit walnut dalam pola asupan harian kita sudah bisa menambah

Jumat, 08 April 2011

Makanan Asin yang Bikin Tenang

Ngemil kentang goreng atau keripik kentang yang sedikit asin sering menjadi pelarian rasa bosan atau stres di kantor. Ternyata kebiasaan tersebut banyak manfaatnya untuk memperbaiki mood.
Penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatkan kadar garam dalam tubuh, level hormon stres akan berkurang dan kadar oksitosin, hormon yang berkaitan dengan cinta dan kelekatan emosi meningkat. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tikus membuktikannya.
Bagaimana respon tikus terhadap stres yang dialaminya sangat tergantung pada kadar garam dalam tubuh mereka. Ketika tikus-tikus tersebut dikekang tali, tikus yang kadar garamnya paling tinggi, bagian otak yang merespon stres tidak aktif dibandingkan dengan tikus yang kadar garamnya normal.
Selain hormon stresnya berkurang, hormon oksitosinnya meningkat. Tikus yang kadar oksitosinnya tinggi terlihat lebih tenang dalam melakukan interaksi sosial.
Sebenarnya penambahan garam ini juga sering dilakukan oleh bartender ke dalam minuman. Walaupun tujuannya adalah untuk membuat Anda merasa haus, tanpa disadari bermanfaat untuk mengurangi stres.

sumber: kompas.com

Daging (Meat) ?

puspa-notes.blogspot.com
Daging di konsumsi manusia untuk memenuhi salah satu kebutuhannya akan protein sebagai salah satu sumber energi dan pembangun tubuh. Daging berasal dari bahasa latin "Vivanda" yang berarti " yang mempertahankan kehidupan". Sedangkan kata meat berasal dari kata inggris kuno mete, yang menunjuk pada makanan secara umum. Istilah ini sama dengan mad di Denmark, mat di Swedia dan Norwegia, dan matur di Islandia, yang juga berarti "makanan".

Menurut Food and Drug Administration (FDA) daging didefinisikan sebagai otot yang telah dipisahkan dari tulangnya dengan baik yang berasal dari sapi, babi, domba atau kambing. Dari hasil pemisahan tersebut maka bagian-bagian daging akan terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya; otot-otot pada rangka, lidah, diafragma, jantung, dan esofagus tetapi tidak termasuk otot-otot bibir, hidung dan telinga. Binatang tersebut harus sudah dewasa dan sehat pada saat penyembelihan

Menurut Departemen Perdagangan RI (1981), daging adalah sesuatu yang melekat pada rangka (kecuali urat daging bagian bibir, hidung, dan telinga) yang berasal dari hewan yang sehat sewaktu dipotong.

Menurut Astriati (1994), daging adalah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan sekumpulan otot kerangka yang disatukan oleh jaringan ikat yang berwarna putih yang disebut kollagen.

Selanjutnya jika dilihat dalam konteks pembahasan makanan, daging diartikan sebagai otot yang dapat dimakan dari karkas hewan potong jenis mamalia yang sehat dan sisembelih secara sempurna. jenis-jenis binatang mamalia yang umumnya dikonsumsi oleh manusia adalah sapi, kambing, babi, domba bahkan binatang buruan (game). Dalam arti yang lebih luas lagi "Meat" merupakan istilah umum untuk daging. sedangkan untuk jenis binatang mamalia yang dapat dikonsumsi oleh manusia memiliki istilah-istilah khusus yang berbeda menurut jenis-jenis binatangnya. [zai]

Rabu, 06 April 2011

Permen dan Cokelat Bikin Gemuk? Belum Tentu

Kompas.com
Permen dan cokelat bikin gemuk? Belum tentu. Malah mereka yang hobi mengasup si manis itu punya lingkar pinggang lebih kecil. Tapi dengan catatan jumlah makanan manis yang diasup dalam porsi kecil.
Berdasarkan hasil studi baru-baru ini, diketahui seseorang yang mengkonsumsi coklat dan permen cenderung memiliki pinggang yang lebih kecil dan indeks masa tubuh (BMI) yang rendah. Bukan hanya itu, mereka yang sering mengasup "si manis" itu juga risikonya terkena hipertensi 14 persen lebih rendah dan bisa mengurangi 15 persen resiko sindrom metabolik.
Carol O’Neil, peneliti dari Lousiana State University Agricultural Center mengungkapkan konsumsi permen dan coklat tidak ada pengaruhnya terhadap berat badan atau penyakit bila dikonsumsi dengan wajar. Dari penelitian yang dilakukannya rata-rata para partisipan studi hanya makan 1,3 ons permen per harinya.
Dalam penelitiannya ia menganalisa data pola makan lebih dari 15.000 orang dewasa di Amerika yang mengikuti survei mengenai pola makan di tahun 1999-2004. Para responden itu ditanya makanan apa yang mereka asup dalam 24 jam terakhir.
Sekitar 20 persen responden menjawab mereka tidak mengonsumsi makanan manis seperti permen atau cokelat sama sekali.
Kemudian para peneliti mengukur berat badan dan lingkar pinggang seluruh responden. Yang menari, mereka yang mengasup makanan manis rata-rata  memiliki BMI lebih rendah dibanding yang tidak makan permen.
"Hal yang perlu diingat adalah, permen sendiri tidak menambah berat badan. Yang membuat badan bertambah gemuk adalah asupan kalori yang berlebihan," kata Heather Mangieri, juru bicara untuk American Dietetic Association.
Kendati demikian, para ahli menilai metode penelitian ini dianggap kurang tepat karena bisa saja para responden lupa mengingat apa saja yang mereka makan dalam 24 jam terahir.
"Para penggemar makanan manis dalam penelitian ini mungkin juga rutin berolahraga sehingga berat badannya lebih rendah," kata Katherine Tallmadge, ahli gizi dari American Dietetic Association.
Akan tetapi untuk mereka yang tak ingin gemuk, ia menyarankan agar kita menjaga pola makan. Kelebihan kalori lebih dari 10 persen setiap hari bisa menyebabkan penumpukan lemak. Kelebihan kalori ini bisa didapat dari junk food, camilan tinggi kalori atau makanan manis.

sumber : Kompas.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...